Selasa, 31 Maret 2009

SEJARAH BERDIRINYA MTsN PLANDI JOMBANG

Perlu kami beritahukan kepada para pembaca catatan kecil ini bahwa Plandi salah satu desa yang ada di kecamatan Jombang letaknya di sebelah selatan stasiun kereta api Jombang. Desa ini berbatasan dengan kecamatan Diwek, desa ini pernah mengukir sejarah yang gemilang sekitar tahun 1970 dengan adanya pendidikan SD 9 tahun yang menjadi pilot proyek IKIP Malang saat itu. Siswa-siswi SD 9 tahun saat itu memiliki banyak ketrampilan, antara lain : pertanian, pertukangan, mengelas besi dan lain-lain. Di desa ini juga berdiri PGAN 6 tahun Plandi Jombang. PGAN 6 tahun Plandi Jombang diresmikan pada tahun 1968. Pada saat PGAN 6 tahun memiliki siswa mulai kelas I sampai dengan VI lokal sebanyak 12 kelas yang semua kelas paralel. Walaupun siswanya banyak PGAN 6 tahun belum punya gedung sendiri. Baru pada tahun 1975-1976 memiliki gedung sendiri yang terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo dengan nama PGAN 6 tahun Plandi Jombang.
Adanya perkembangan baru tentang polese pendidikan maka nama PGAN 6 tahun berubah menjadi MAN Jombang dan MTsN Plandi

Sejarah Berdirinya MTsN Plandi Jombang
Peraturan-peraturan yang menjadi dasar hukum adanya SK Menag. No : 18 tahun 1978 tertanggal 16 Maret 1978.
Menetapkan : bahwa PGAN 6 tahun Plandi Jombang kelas I, II & III menjadi MTsN Plandi Jombang, kelas IV, V & VI menjadi MAN Jombang.
Adanya SK tersebut, kalau dahulunya MTs AIN hanya ada dilingkungan pondok-pondok saja, khususnya di Pondok Denanyar, Tambak beras, dan Rejoso Peterongan, maka Kabupaten Jombang mendapat tambahan 4 buah lembaga lagi yakni : MTsN Plandi Jombang MTsN Rejoso, MTsN Bakalan Rayung (Kudu) dan MTsN, Kauman Utara Jombang. Dengan kebijakan baru (SK) itu, maka masyarakat dikenalkan dengan lembaga pendidikan yang coraknya baru, walaupun sebenarnya sebelumnya sudah ada.
Dengan harapan sayap pengembangan lembaga ini lebih luas jika dibandingkan dengan PGAN. Memang pada mulanya masyarakat banyak yang menganggap, bahwa MTsN belum waktunya terutama bagi masyarakat perkotaan dimana tingkat perkembangan ilmu eksakta sangat cepat dan adanya sangat didambakan sekali, karena sangat erat dengan kepentingan hidup dan perkembangan pengetahuan. Sedangkan perkembangan ilmu eksakta dan ilmu sosial lebih dahulu berkembang di daerah-daerah perkotaan. Hal ini merupakan tantangan yang harus diterima dengan lapang dada oleh lembaga pendidikan MTsN sebagai lembaga pendidikan yang baru, yang masuk ketengah kota.
Adanya arus globalisasi yang sangat cepat merupakan angin segar bagi lembaga baru. Sambil menata diri menyempurnakan bagian-bagian yang perlu ditata dan disempurnakan agar tidak terlalu jauh tertinggal dengan lembaga lainnya.
Kedatangan MTsN sebagai lembaga pendidikan penilaiannya diserahkan kepada masyarakat sendiri. Ternyata perkembangannya dari tahun ketahun menunjukkan hasil yang tidak mengecewakan walaupun belum boleh dikatakan memuaskan. Sebab dari data yang ada bahwa siswa MTsN datang dari segala penjuru lapisan masyarakat baik perkotaan (masyarakat tingkat berfikirnya sudah lebih dari masyarakat tingkat pedesaan berfikirnya cukup sederhana). Rupanya dengan adanya penyelarasan antara pendidikan bidang umum dan bidang agama yang mendekati keseimbangan layak bagi perkembangan persiapan masa depan bangsa menjadi diharapkan orang tua siswa sehingga menambah kepercayaan masyarakat.
Kami yang ikut berkecimpung dalam dunia pendidikan MTsN, kalau diperkenankan ikut serta menganggap bahwa lembaga ini seperti mata uang dengan dua sisi dimana sisi yang satu ikut serta menguatkan sisi yang lainnya, dengan tanpa ada yang dirugikan. Untuk membawa kemajuan lebih dari pada sekarang ini, bukan merupakan pekerjaan mudah dan ringan, terutama dalam dunia pendidikan yang selalu mengalami pengaruh perkembangan teknologi yang harus diimbangi sungguh-sungguh.
Karena itu, semua yang berkaitan harus bekerja keras menyempurnakan kekurangan yang didapat baik tenaga guru utamanya sebagai generator dan motifator kemajuan. Ketahuilah bahwa kerangka dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan 3 pilar pemerintah, orang tua dan masyarakat semua itu harus bekerja seiring sejalan agar dapat membawa kemajuan serta inofatif. Sebab dunia pendidikan selalu kreatif dan inovatif seiring dengan kemajuan zaman, sesuai kepentingan hidup diera globalisasi dimana perkembangan ilmu pengetahuan sudah begitu maju, terutama di kota-kota besar, ini mengharapkan jawaban kita bersama terutama hasil pendidikan putra putri kita sebagai penerus bangsa. Pengetahuan umum yang berkembang pesat saat ini perlu diimbangi perkembangan moral yang seimbang dari putra putri kita, agar kwalitas pemimpin bangsa nantinya tetap mempunyai wibawa dimata dunia luar. Dengan adanya MTsN, maka diharapkan perkembangan pengetahuan untuk hidup didunia tidak ketinggalan sedangkan uhrowi tetap berjalan sesuai dengan pedoman agama kita (Islam).
Dengan demikian maka kehidupan kita akan selaras, serasi dan seimbang sesuai dengan firman Allah : “Wala tantsa nasibaka minat dunnya, waaksin kama ahsanallohu ilaika”
Artinya : Jangan kamu lupakan kehidupan duniamu, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu.
Serta sesuai dengan doa kita setiap saat :
“Robbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah, waqina azzabannar”
Artinya : Ya Allah berikanlah kami kehidupan dunia yang baik dan kehidupan akhirat yang baik juga dan jauhkanlah kami dari siksaan neraka”
Dengan firman Alloh diatas dan doa itu pula upaya ikut serta membantu melapangkan dada masyarakat mau menerima adanya MTsN. Terutama arus globalisasi ikut serta menpercepat, memberi dorongan dan angin segar bagi lembaga pendidikan walaupun demikian kita pengelola pendidikan tidak boleh lengah tetap harus menyempurnakan ketinggalan dengan orang lain agar MTsN masih diminati oleh masyarakat tentang keberadaannya. Mudah-mudahan hal ini berjalan terus tanpa ada hambatan kecuali yang tersebut diatas merupakan pedoman dan pegangan kita Umat Islam. Rupanya tidak kalah pentingnya pula bahwa alam Indonesia tercinta yang agraris dan dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam ikut serta mendukung berdirinya MTsN dianggap lembaga pendidikan yang mampu memadukan antara pengetahuan umum dan agama, dilaksanakan dalam satu atab. Bagi penduduk yang bermata pencaharian bercocok tanam lebih mudah memasukkan pertalian siswanya dengan alam. Apalagi di Indonesia banyak peninggalan-peninggalan kerajaan Islam yang mempunyai nama menjulang yang tidak mungkin dilupakan oleh masyarakat utamanya di tanah jawa, setiap saat dapat disaksikan para ulama juga ikut mempunyai andil yang sangat positif dalam memberi dukungan lembaga pendidikan bernafaskan Islam ini.
Mudah-mudahan dengan uraian diatas lembaga itu serta terlahirnya lembaga-lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam serta memiliki kedudukan setara dengan pendidikan yang lain (sekolah umum) sebagai penutup uraian diatas kami mengajak para wali murid utamanya, pada calon wali khususnya serta segenap masyarakat Jombang untuk ikut serta memperkuat dan melestarikan SK Depag tentang lembaga pendidikan bernafaskan Islam. Mari kita bersama merapatkan barisan membina jiwa agama putra-putri kita lewat pendidikan formal, sebagai tempat pembinaan kader bangsa yang berpancasila dan bermoral.
Sebagai calon pemimpin masa depan yang tangguh selalu sadar akan dirinya dan tetap peduli pada tangan masyarakat lingkungannya, untuk kejayaan bangsa dan negara. Inilah harapkan yang dapat kami sapaikan sebagai penutup uraian

Sejarah berdirinya MTsN Plandi Diluar Hukum Formal
Sebagai pembuka pada uraian ini yang merupakan perkembangan tersendiri dan masyarakat maka PGAN 6 tahun untuk kelas I, II & III dijadikan MTsN pada tahun 1979. maka secara praktis MTsN Plandi memiliki siswa sejak I, II & III sebanyak 7 lokal sebagaimana layaknya sekolah lanjutan pertama lain sedangkan kegiatan belajar mengajar waktu itu dapat menggunakan fasilitas MAN (dipinjami) karena siswanya sebagian masuk sore sehingga kurang efektif dalam keadaan ini kami bersama kepala sekolah dan guru sudah mulai ikut serta memikirkan masa depan kelangsungan pendidikan MTsN plandi sesuai dengan hasil penyaringan calon siswa, berdasarkan fakta yang kami himpun semasa PGAN dan MTsN dapat kami simpulkan bahwa penerimaan siswa yang hampir 75% berasal dari sebelah selatan Wringin Contong atau sebelah selatan pasar legi ke selatan sampai dengan kecamatan Diwek. Siswa lulusan lembaga pendidikan sangat diharapkan kemungkinan besar berasal dari kecamatan Diwek Kecamatan Jombang selatan, Kecamatan Perak Timur, Kecamatan Peterongan barat daya dan barat laut.
Dengan dasar pemetaan itu kami mohon pertimbangan bapak kepala untuk melobi Bapak Kepala Desa (BP. Noer Chalim). Rupanya apa yang kami sampaikan itu ditanggapi positif, oleh Bapak kepala Desa disediakan ganjaran ayah kami sendiri (P. Mudin Sapari).
Walaupun proses terjadinya tukar guling itu tidak mudah, namun hal ini dapat diatasi berkat perjuangan para perangkat desa tokoh masyarakat dan doa para warga pandan wangi.
Hal demikian bisa terwujud dengan kompak. Jawabnya kira-kira pada saat itu tidak lepas dari mereka, namun dapat dibaca dari perbuatan yang ada. Masyarakat sangat berkeinginan untuk ikut andil membentuk kader-kader warga desa yang bermoral serta memiliki pengetahuan luas atau dengan kata lain menjadi agamawan yang berhasil secara lahir dan bathin, dimanapun mereka berada. Itu kira-kira yang diinginkan para tokoh saat itu.
Kiranya demikian yang menjadi harapan Bapak/Ibu wali murid serta guru. Cita-cita yang diinginkan walaupun cita-cita seperti itu sangat sulit untuk mencapainya karena harus ada usaha dan doa. Falsafah Yunani “ORA ET RABORA” berjalan bersama keinginan usaha dan doa kami yakin berkat kerja kita secara jujur dan ihklas pasti ada yang dapat dibanggakan kalau kita umpamakan telur semuanya menetas tetapi tidak semuanya jadi ayam unggulan, harapan kita bersama pasti menginginkan setiap siswa jadi generasi penerus sesuai bidang kemampuannya sendiri dengan memiliki budi luhur sehingga menjadi cermin panutan orang lain. Adapun tujuannya mencetak kader bangsa yang intelek dan berwatak mulia yang mengabdi pada bangsa serta agama. Kami mengajak kepada semua yang terlibat di pendidikan MTsN Plandi berjuang dengan sepenuh hati dengan rasa tulus, Ikhlas kerja keras, supaya membuahkan kader-kader yang potensial dengan iringan do’a setiap saat dan waktu.
Sebelum adanya tanah yang sekarang ini. Sebenarnya sudah ada tanah di Plandi hanya kurang memadai. Disamping itu Bapak Kepala MTsN mengajukan permohonan DUK di kabulkan, kalau hal ini tidak segera direalisasikan akan hangus.
pertimbangan kepala desa (Noer Chalim) dalam hal ini sebagai berikut :
MTsN sudah memiliki DUK yang harus segera diwujudkan, adapun luasnya sesuai dengan syarat yang ada di dalamnya, sedangkan tanah yang sudah tersedia di tempat lain belum mencukupinya.
Bapak kepala desa Pandanwangi, Bpk. Chudori (guru) dan Bapak kepala MTsN Plandi (Supriadi) bermusyawarah membahas tanah yang sudah kami sampaikan.
Posisi tanah berada di tepi Jalan Raya Prof Moh. Yamin dilalui oleh kendaraan angkutan umum.
Desa Pandanwangi adalah desa yang berada di tepi kota Jombang, tidak jauh dari kota administrasi kabupaten Jombang ± 1000 m, disamping itu prasarana yang lain cukup tersedia. (lampu, telp., PDAM)
Belum adanya lembaga sekolah negeri yang berlabel agama Islam hal ini menambah kuatnya dorongan dari Bapak kepala desa untuk memperjuangkan disamping itu jauh dari pondok besar.
Dengan alasan tersebut diatas memungkinkan sekali MTsN Plandi dapat berkembang menjadi besar.

Kiranya juga menjadi harapan dari semua pihak terutama orang tua murid, guru, serta masyarakat agar MTsN menjadi maju dengan pesat. Kami yakin bahwa keinginan itu akan tercapai apabila kita ikuti dengan sepenuh hati.
Terutama bagi orang tua murid mempunyai andil dan tanggung jawab yang tidak kecil dalam mengembangkan MTsN bila usaha dan doa itu sungguh-sungguh, insya Allah akan berhasil dengan baik sehingga akan membuahkan generasi bangsa sebagai penerus perjuangan yang dapat diandalkan syukurlah bagi mereka yang berhasil nantinya ingat akan almamaternya sehingga dapat melanjutkan perjuangan para pendahulunya. Tetapi ini bukan tujuan hanya sekedar harapan.
Karena itu kami mengajak kepada semuanya yang terlibat adanya pendidikan di MTsN berjuang dengan sepenuh hati, serta tulus Ikhlas kerja keras agar dapat membuahkan kader bangsa yang berjiwa agama, terampil dan bermoral. kita tahu bahwa pendidikan ini hasilnya baru akan dapat kita ketahui diantara waktu 25 tahun sampai 30 tahun.
Mungkin buah itu kita sudah dapat menyaksikan, namun kita harus yakin bahwa insya Allah dapat juga merasakan dihadapan Allah kelak. Selama saat-saat kita berbuat, hati kita merasa bahwa hal itu panggilan berjuang menegakkan agama Allah, dan dengan hati rela dan ikhlas tanpa ada rasa yang lain. Karena itu kami mengajak semua orang yang telibat utamanya para guru sebab guru mempunyai wewenang langsung untuk mencetak generasi yang tangguh, tanggap sebagai insan harapan bangsa dan agama masa depan. Tetapi peran yang lain bukan tidak berarti, tetap berarti sebagai jalan melancarkan kegiatan lebih-lebih orang tua perannya sangat berarti sekali karena orang tua sebagai pendukung yang sangat handal bagi kegiatan pendidikan, orang tua dengan waktu dan kerendahannya dapat menjadi sumber motifasi yang halus mempengaruhi perkembangan jiwa anak bila tiga pilar diatas yaitu guru, orang tua dan masyarakat dapat berjalan seiring sejalan dalam kegiatan menangani pendidikan Insya Allah akan mempunyai hasil yang gemilang. Karena itu tiga hal tersebut harus selalu ditingkatkan kemampuannya sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing.
MTsN Plandi dari Masa Kemasa
Sebagai lembaga pendidikan pasti mengalami pasang surut. Hal seperti ini wajar, sebagai bahan pemikiran bahwa MTsN Plandi masih diminati oleh masyarakat kami sampaikan data siswa dan guru sebagai berikut :
Tenaga guru / tenaga teknis :

Tenaga Teknis Guru
JENJANG PENDIDIKAN GURU

Jumlah
SLA Kejuruan
D1
D2
D3
S1
S2
S3
A. Guru Tetap
19



2
15
2

B. Guru Tdk tetap
20
1



19


JUMLAH
39
1


2
34
2


JUMLAH KARYAWAN

Jumlah
SLTP
SLTA
D1
D2
D3
S1
S2
A. Karyawan Tetap
2
1




1

B. Karyawan Tdk tetap
5
3




2

JUMLAH
7
4




3


MTsN Plandi dari Masa ke Masa

Sebagai lembaga pendidikan negeri yang di adakan oleh pemerintah dalam hal ini oleh depag pada tahun 1979 sampai pada saat ini.
Perlu kita ketahui bahwa perkembangannya mengalami pasang surut, tetapi alhamdulilllah kalau boleh kami katakan masih dalam keadaan baik, walaupun belum memuaskan.
Sebagai bahan renungan kajian perlu kiranya kami sampaikan perkembangan siswanya dari tahun ke tahun mulai dari tahun 1979 s/d 2008 sebagai berikut :


Siswa yang telah tamat dari MTsN dan kemudian memacu diri dan telah berdarma bakti ke masyarakat serta sempat diketahui walaupun tidak banyak yang diketahui ternyata nilainya cukup baik antara lain :
Drs. Taufiqurohman – Balong Besuk saat ini sebagai Bupati Nganjuk.
dll
ORANG-ORANG YANG PERNAH IKUT SERTA MEMBESARKAN MTsN PLANDI
H. SOEPRIYADI
1979 s.d 1989
Drs. H. HARSITO 1989 s.d 1997
Drs. H. HAFID 1989 s.d 1997
Drs. H. MAHYAN ARIF 1999 s.d 2002
Hj. Dra. CHUMAYYAH NOOR 2002 s.d 2005
H. KARJONO, S.Ag
2005 s.d sekarang
















Diluar kegiatan rutin diadakan kegiatan tambahan yang bersifat les kemampuan berbahasa (terampil berbahasa) Arab dan Inggris, juga diadakan kecakapan keterampilan tambahan, kepramukaan dan drum band. Kesemuanya itu diluar jam pelajaran.
Materi yang diberikan :
Bahasan Indonesia
Bahasan Inggris
IPA
Matematika
Pramuka
Agama
Teater
Sablon
Olah raga




PENDAHULUAN

Dengan ucapan alhamdulillah kami dapat menulis catatan kecil singkat ini untuk disampaikan kepada para pembaca agar dapat mengetahui perkembangan pendidikan di MTsN Plandi Jombang.
Catatan kecil ini kami sampaikan asal mula berdirinya berdasarkan fakta yang ada dan perkembangan selanjutnya mengharapkan partisipasi masyarakat tentang kemajuan MTsN.
Karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk menambah kelengkapan catatan ini. Sebagai kata akhir kami mohon maaf dan kerendahan hati para pembaca.